Maluku.WahanaNews.co| Capres Anies Baswedan mendapat sambutan hangat dari masyarakat Ambon, Maluku.
Hal tersebut terlihat sejak kedatangan Anies di Bandara Pattimura, Minggu malam (14/01), hingga melaksanakan berbagai kegiatan pada keesokan harinya (15/01).
Baca Juga:
Meski NasDem-PKB Gabung Prabowo, Anies Tetap di Jalur Perubahan
Mulai dari salat Subuh berjamaah di Masjid An-Nur, menghadiri 'Desak Anies' di Pantai Beby Indah, menghadiri acara bertajuk 'Temu Kebangsaan; Silaturahmi Tokoh Lintas Agama dan Tokoh Akademisi', dan bertemu simpatisan di Gedung Islamic Center.
Anies merasa senang bisa kembali dan berinteraksi dengan masyarakat Ambon.
Capres nomor urut 1 itu bahkan menganggap Ambon dan Provinsi Maluku pada umumnya sangat dekat dengan dirinya.
Baca Juga:
PKS Ogah Jagokan Anies di Pilgub DKI, Ini 3 Alasannya
Sebab sejak dulu Anies sudah beberapa kali ke Maluku untuk ikut menyukseskan program Indonesia Mengajar yang digagasnya.
"Sebuah keberkahan tersendiri karena bisa bertemu kembali ke Maluku. Maluku sangat dekat di hati, jauh sebelum pilpres kami sudah lebih dulu datang karena program Indonesia Mengajar," kata Anies dilansir dari Ambon Terkini, Rabu (17/01/2024).
Karena kedekatan itulah tidak heran jika Anies memiliki banyak gagasan untuk pembangunan provinsi tersebut sebagai Malaku bertaraf internasional.
Capres yang diusung Nasdem, PKS, dan PKB itu menuturkan secara rinci beberapa program yang telah dia siapkan untuk dikerjakan jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.
"Yang pertama, kita ingin menjadikan Ambon sebagai pusat, sebagai ibu kota industri perikanan Indonesia. Jadi ini (Ambon) menjadi Tsukiji Marketnya Indonesia.Di sinilah pusat perdagangan perikanan, di sinilah pusat yang bisa kita sebut sebagai lumbung ikan nasional. Kita harus laksanakan Ambon New Port menjadi kenyataan," kata Anies.
Anies tak menampik bahwa gagasan Ambon New Port sejak lama didengungkan oleh beberapa pihak yang sampai sekarang belum terealisasi.
Namun dia berharap masyarakat Maluku tidak menyamaratakan pihak-pihak yang tidak kunjung merealisasikan janji dengan dirinya.
Capres dari Koalisi Perubahan itu percaya diri bisa merealisasikan gagasan yang disampaikannya di depan masyarakat Ambon karena memiliki rekam jejak soal pentingnya menunaikan janji saat menjadi gubernur DKI.
"Tolong jangan hukum saya dengan janji-janji yang tidak ditepati orang lain. Hukum saya dengan janji saya," tutur Anies lalu tersenyum.
Selain itu, Anies ingin memaksimalkan potensi dan kekayaan seni kebudayaan masyarakat Maluku.
Mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menargetkan Maluku semakin mempesona di mata dunia karena bakat-bakat seni kebudayaan masyarakatnya yang semakin berkembang. "Ambon ini adalah kota musik dunia. Yang mengatakan itu siapa? UNESCO.
Diakui oleh UNESCO. Karena itu kita ingin mengembangkan tempat di mana musisi, seniman musik, bisa tampil. Kita akan siapkan Ambon Music Konser Hall.
Dari sebuah tempat dimana kita akan memiliki sebuah fasilitas untuk musik-musik Ambon, studio musik Ambon, dan ruang temu komunitas di Ambon. Karena lokasi lahir boleh dimana saja tapi karyanya di langit dan mendunia," tegas Anies.
Tak cukup sampai di situ, Anies ingin melanjutkan prestasinya membangun lapangan sepak bola berstandar FIFA di beberapa titik di Jakarta ke berbagai daerah di Maluku. Apalagi provinsi di Indonesia Timur itu dikenal sebagai lumbung talenta-talenta berbakat pesepakbola nasional.
"Kami ingin bangun lapangan yang di situ banyak anak-anak potensial bermain sepak bola. Termasuk bagi mereka dari keluarga yang kurang mampu. Lapangan tersebut tidak untuk dikomersialkan, lapangan ini untuk dipakai oleh rakyat kebanyakan. Kami akan membangun stadion di kampung-kampung yang berstandar FIFA rumputnya. Jadi jangan diganti-ganti nanti rumputnya ya. Tolong jangan diganti-ganti itu karena ganti-ganti itu bikin repot," ujar Anies lalu tertawa yang disambut tepuk tangan oleh hadirin.
Anies kemudian melanjutkan gagasannya untuk Maluku dengan mengungkapkan pentingnya keberadaan perpustakaan bertaraf internasional.
Dia menyebut perpustakaan bertaraf internasional sangat penting di daerah-daerah untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas hingga ke pelosok.
Salah satu rujukan perpustaan bertaraf internasional adalah perpustakaan baru di Taman Ismail Marzuki yang pernah dia bangun di Jakarta. "Ini sangat mendasar sekali, ketika ilmu itu tidak ada, maka ketimpangan akan terus muncul. Karena itu, kesetaraan pada akses ilmu menjadi penting. Insya Allah nanti kita akan bantu siapkan adalah membangun perpustakaan bertaraf internasional,” tandas Anies. [frs]