WahanaNews-Maluku | Sejumlah program unggulan seperti transisi energi bersih dengan konversi kompor elpiji ke kompor induksi atau listrik diadakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna menyongsong pelaksanaan presidensi G20.
Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Bali Selatan, Bobby Cristya Surya saat bertatap muka dengan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Selasa mengatakan pihaknya telah menyiapkan konversi kompor elpiji ke kompor induksi dalam upaya menciptakan energi bersih, terlebih Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan Presidensi G20.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Ia mengatakan program konversi dari kompor elpiji ke kompor induksi ini secara nasional dipilih dua kota, yakni Kota Denpasar Provinsi Bali dan Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Sebagai langkah awal program ini akan dimulai di Kecamatan Denpasar Selatan sebagai projek percontohan (pilot project), katanya.
"Nantinya perangkat kompor induksi ini akan diberikan kepada 950 pelanggan rumah tangga kategori keluarga penerima manfaat plus kepada 50 UMKM yang dijadikan percontohan penggunaan kompor induksi," kata Bobby didampingi Asisten Manager Bagian Pemasaran, Pelayanan dan Pelanggan PLN Wayan Eka Susana beserta jajarannya.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Ia mengatakan setelah di Kecamatan Denpasar Selatan akan berlanjut di kecamatan lain dan daerah di Bali lainnya. Karena manfaat penggunaan kompor induksi ini bisa menghemat anggaran pembelian gas sekitar 39 persen.
Menurut Bobby, penggunaan kompor induksi dapat memudahkan masyarakat karena lebih praktis dan efisien.
Tujuannya selain untuk mensukseskan program transisi energi dalam rangka KTT G20 tahun 2022 juga menjadi wujud riil implementasi Pergub 45/2019 tentang Energi Bersih serta menunjukkan bahwa Bali, khususnya di mulai dari Kota Denpasar sudah siap mendukung transisi energi bersih dan "showcase" KTT G20.