Maluku.WAHANANEWS.CO, Ambon - Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon memberikan edukasi kepada kelompok pembudidaya ikan di Desa Sablon, Kabupaten Buru, mengenai pemanfaatan teknologi bioflok dalam budidaya ikan.
Kepala BPPP Ambon, Abubakar, menjelaskan bahwa sistem bioflok merupakan metode budidaya yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurai bahan organik dan membentuk flok-flok sebagai sumber pakan alami bagi ikan.
Baca Juga:
Maluku Diguncang Ratusan Gempa, BMKG: Tujuh Dirasakan Warga
“Sistem bioflok adalah sistem yang menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik dan menghasilkan flok-flok yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi ikan,” kata Abubakar, Selasa (8/4/2025).
Kegiatan edukasi dan pendampingan tersebut juga melibatkan penyuluh perikanan di Kabupaten Buru. Mereka memberikan fasilitasi akses dan dukungan teknis kepada kelompok pembudidaya guna meningkatkan hasil panen.
“Kegiatan panen parsial oleh kelompok budidaya ini berhasil memanen ikan nila segar ukuran konsumsi sebanyak 30 kilogram, dengan volume tiga sampai empat ekor per kilogram,” lanjutnya.
Baca Juga:
Penyuluhan Hukum di SMA Ambon: Membangun Kesadaran Hukum Sejak Dini
Ikan nila hasil budidaya dengan sistem bioflok dipasarkan seharga Rp50 ribu per kilogram, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pembudidaya di wilayah tersebut.
Sistem bioflok juga mengandalkan proses aerasi untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air, mendukung aktivitas mikroorganisme, dan mengurangi limbah budidaya melalui sistem filtrasi.
Teknologi ini terbukti mampu menurunkan kadar amonia dan nitrit dalam air, meningkatkan kualitas air, menjaga kesehatan ikan, dan menekan biaya pakan.