Selain alasan tersebut, kota-kota yang telah ditetapkan UNESCO, rata-rata telah mampu menjadikan budaya bukan hanya sebagai aksesori, tetapi juga pilar dalam mendukung inovasi politik dan sosial di negaranya masing-masing.
Dengan tingkat populasi yang berbeda, tapi masyarakatnya mampu bekerja membangun budayanya masing-masing dengan cara yang berbeda pula.
Baca Juga:
Walikota Jakarta Pusat Dorong Batik Pakaian Santai
Namun, memiliki misi bersama, yakni menempatkan kreativitas dan ekonomi kreatif sebagai inti dari pembangunan yang berkelanjutan.
Hal ini tentu sejalan dengan agenda PBB 2030 tentang Pembangunan Berkelanjutan.
Terpilihnya Ambon sebagai Kota Musik Dunia tentu menjadi kabar baik, bukan hanya bagi Ambon, tetapi juga bagi Indonesia.
Baca Juga:
BRIN Ajak Peneliti Global Riset Kesehatan Tanah di ICC MAB Maroko
Berbagai ucapan selamat datang dari banyak lapisan masyarakat, salah satunya adalah musisi berdarah Ambon, mendiang Glenn Fredly.
Semasa hidupnya, Glenn Fredly mengucapkan, “Selamat kepada Ambon telah ditetapkan sebagai Kota Musik Dunia, oleh UNESCO hari ini. Tentu sangat bangga, bangga sekali. Ini adalah langkah progress hasil kerja kolektif dari berbagai pihak, di antaranya pemerintah, masyarakat, dan musik sebagai industri itu sendiri.”
Namun, lanjut Glenn, bahwa yang perlu diperhatikan sebagai PR untuk semuanya adalah bagaimana implementasi selanjutnya untuk menerjemahkan bahwa musik bukan hanya sebagai konteks hiburan saja, tetapi juga penggerak ekonomi lokal, industri, dunia riset, dan pastinya terhubung dengan teknologi menuju sustainable development goals.[zbr]