WahanaNews-Maluku | Pembatalan proyek pembangunan Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port (ANP) diungkapkan Anggota DPR RI Dapil Maluku, Ana Latuconsina.
Ana Latuconsina menyampaikan hal ini setelah dia mendapat kabar dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga:
Gunung Marapi Erupsi Dua Kali Sehari, Letusan Malam Lebih Dahsyat
Saat itu Luhut menyampaikan batalnya proyek LIN dan ANP kepada 8 wakil rakyat daerah Maluku.
Ana Latuconsina mengungkapkan, alasan dibatalkan pembangunan dua mega proyek itu karena terdapat gunung berapi aktif di dasar laut.
"Betapa terkejutnya kami saat mendengar pernyataan Menko LBP bahwa ANP maupun LIN tidak jadi dibangun pada lokasi yang direncanakan di Pulau Ambon, dengan alasan terdapat gunung berapi aktif dan di dasar laut," kata Ana Latuconsina melalui rilis yang diterima wartawan, Senin (14/3/2022).
Baca Juga:
Razman Nasution Tak Lagi Total Bela Vadel, Ini Alasannya
Selain terdapat gunung berapi aktif, berdasarkan hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat benda-benda bekas peninggalan Perang Dunia II.
Yang tentunya akan berpengaruh jika proyek itu tetap dibangun.
"Di rencana lokasi pembangunan juga terdapat penyebaran ranjau-ranjau dari sisa Perang Dunia II dan itu yang menjadi alasan lahan tersebut tidak bisa digunakan," tandasnya.
Padahal sebelumnya, LIN dan ANP telah digadang-gadang bakal menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dalam mensejahterakan masyarakat Maluku.
Terkait pembatalan proyek LIN ini, delapan wakil rakyat asal Maluku sepakat menyampaikan tujuh pernyataan sikap.
Berikut tujuh pernyataan sikap delapan wakil rakyat asal Maluku:
1. Mendesak Pemerintah Pusat untuk merealisasikan Pembangunan Proyek Strategis Nasional Ambon New Port (ANP) dan Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Maluku.
2. Mendorong Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan INPRES atau KEPRES sebagai payung hukum bagi pembangunan ANP dan LIN di Maluku.
3. Mendesak Komisi IV DPR RI dan Komite II DPD RI agar ikut memperjuangkan harapan dan aspirasi rakyat dan daerah Maluku untuk merealisasikan pembangunan ANP dan LIN di Maluku.
4. Bila ada pertimbangan tertentu khususnya faktor keamanan berdasarkan hasil Feasibility Study, agar pembangunan ANP dan LIN tetap direalisasikan di Maluku pada lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan Geopolitik, Geoekonomi dan Geostrategis baik dalam kondisi damai maupun darurat, Bukan kepentingan tertentu apalagi oligarki.
5. Mendorong Pemerintah Provinsi Maluku untuk segera mempersiapkan hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya termasuk pembebasan lahan sebagai lokasi yang dipersiapkan untuk pembangunan ANP dan LIN.
6. Mendorong Pemerintah Daerah Provinsi Maluku agar bersinergi dengan para anggota DPR RI dan DPD RI dari Maluku untuk memperjuangkan proyek strategis nasional khususnya Ambon New Port (ANP) dan Lumbung Ikan Nasional (LIN).
7. Untuk memastikan rencana pembangunan ANP dan LIN di Maluku, kami akan bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas apa yang menjadi rencana Pemerintah Pusat saat ini.
Diketahui, empat anggota DPR-RI dari Maluku yakni Hendrik Lewerissa, Mercy Barends, Abdullah Tuasikal dan Saadiah Uluputty.
Sementara untuk anggota DPD-RI asal Maluku yakni Anna Latuconsina, Miranti Dewaningsih, Nono Sampono dan Novita Anakotta. [rda]