WahanaNews-Maluku | Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejak pagi mengakibatkan air Sungai Waisisi, Kilometer Satu, Piru, Seram Bagian Barat (SBB) meluap hingga ke perumahan warga setempat.
Peristiwa ini mendapat perhatian sejumlah pengguna jalan, bahkan Polres SBB terjunkan personel di lokasi.
Baca Juga:
DPRD Surabaya Dukung Peningkatan Fungsi Balai RW oleh Pemkot Surabaya
Aparat kepolisian membawa bantuan berupa karung agar warga membuat talud seadanya dari karung yang diisi pasir dan batu.
Sebab, jarak sungai dan rumah amat dekat dan ketinggian air pun setara dengan tempat tinggal warga.
Jika DPRD dan Pemerintah Daerah (Pemda) lambat merespon kondisi warga sekitar Sungai Waisisi bakal mendatangkan bahaya lebih besar di kemudian hari.
Baca Juga:
DPRD Kabupaten Balangan Gelar FGD Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2025 di Banjarmasin
Seorang warga yang rumahnya dapat dampak luapan air, Aldi mengaku hal seperti ini dirasakan berulang kali jika musim penghujan mengguyur Ibukota Kabupaten.
"Sejak tinggal di sini, luapan air sudah tiga kali. Untuk itu, tidak kaget apabila peristiwa terjadi lagi. Sudah terbiasa," dikutip tribun, Minggu (8/1/2023).
Ia mengungkap, kondisi separah ini tapi perhatian dari DPRD dan Pemda tidak pernah terfokus ke sini, padahal seringkali dikeluhkan warga.
Justeru jarak rumah dan rumah amat dekat, DPRD sekaligus Pemda SBB patut membangun talud sebagai pelindung, penahan, penerjang laju dan debit air yang tinggi.
"Permohonan talud disuarakan terus di DPRD dan Pemda. Tetapi begitulah, hingga kini belum dibangun," beber Aldi.[zbr]