WahanaNews-Maluku | Anggaran stimulus untuk rumah warga Ternate, Maluku Utara, yang terdampak gelombang pasang atau banjir rob pada awal Desember tahun kemarin hingga saat ini masih dalam proses perencanaan anggaran.
"Insyaallah mungkin sehari dua sudah selesai dan kita juga sekarang ini lagi menunggu rekomendasi pelaksanaan anggaran APBD Induk tahun 2022," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Arif Gani, Senin (3/1).
Ia bilang, anggaran untuk realisasi stimulus ini ada pada anggaran Dana Tidak Terduga (DTT) ABPD Induk tahun ini.
"Karena dia (anggaran stimulus) adanya di-DTT-kan, jadi saya kira tidak ada masalah," ujar Arif.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan untuk selanjutnya diajukan ke keuangan, sehingga diharapkan secepatnya terealisasi.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
Sementara untuk tingkat kerusakan rumah di Ternate, kata dia, setelah dicek kembali, dinyatakan tidak ada kategori rusak berat. Namun yang ada hanya rusak ringan serta rusak sedang.
"Stimulus ini kan kita melihat kerusakan, rusak hanya sedang dan ringan, namun berat yang tidak ada. Dari awal kita sudah sampaikan itu dan itu sudah tidak ada perubahan," jelasnya.
Terkait besaran stimulus berdasarkan ketegori kerusakan, untuk rumah rusak berat sebesar Rp 10 juta, sementara rusak sedang Rp 5 juta, sedangkan ringan di bawah dari Rp 5 juta atau mendekati Rp 4 juta.
"Insyaallah dalam bulan ini, kalau memang anggaran sudah bisa dilaksanakan, berarti kita sudah bisa bikin permintaan," tuturnya
Selai itu, Arif menambahkan untuk jumlah kerusakan terdiri dari rusak ringan sebanyak 26 rumah dan rusak sedang 14 rumah.
"Jadi sementara ini yang didata ada kurang lebih 40 kerusakan. Kerusakan ini tersebar di beberapa kelurahan, misalnya di Kelurahan Sangaji, Kelurahan Salero, Kelurahan Dufa Dufa, Kelurahan Tarau, dan Kelurahan Sango," pungkasnya.
[kaf]