WahanaNews-Maluku | Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 121 rumah dan satu sekolah ambruk terdampak tanah longsor yang melanda Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis (15/6/23).
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi disertai struktur tanah di wilayah sekitar yang labil.
Baca Juga:
Pemerintah Provinsi Bengkulu Bangun Infrastruktur Jalan dan Jembatan Pasca-Bencana Alam
"Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat peristiwa ini berdampak pada 35 KK atau 495 jiwa di Kelurahan Latuhalat di Kecamatan Nusaniwe," ucapnya melalui keterangan resmi.
Dari laporan visual terlihat lokasi longsor berada pada wilayah yang cukup miring. Karenanya, longsor berdampak ke rumah warga yang mengalami kerusakan di bagian atap dengan kategori ringan hingga berat.
Abdul mengatakan setelah kejadian, BPBD Kota Ambon segera terjun ke lokasi untuk melakukan koordinasi dan asesmen.
Baca Juga:
Pemerintah Sulbar Bangun Tanggul dan Dua Jembatan di Desa Tapandullu Rp21,8 M
Hasil kaji cepat sementara, jaringan komunikasi dan listrik tidak terdampak sehingga mempermudah proses evakuasi dan penanganan darurat di lokasi terdampak.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG Sabtu (17/6) ini untuk wilayah Kota Ambon berpotensi hujan dengan intensitas ringan.
"Menyikapi hal ini, BNPB mengimbau untuk seluruh warga yang tinggal di wilayah rawan bencana khususnya longsor untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan," ucap Abdul.
Ia menuturkan upaya jangka panjang dapat dilakukan dengan penanaman tumbuhan yang berbasis ekologi dan ekonomi untuk memperkuat struktur tanah.
Dengan begitu, diharapkan wilayah yang rawan longsor dapat diminimalisir potensi resikonya dengan dibarengi penambahan nilai ekonomis bagi warga sekitar.[zbr]