Maluku.WAHANANEWS.CO, Ambon - Gubernur Maluku, Hendrik Lewirissa, menyatakan dukungannya terhadap rencana Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri, yang berinisiatif menjadikan Sagu sebagai simbol khas daerahnya.
Dalam pernyataannya, Gubernur mendorong masyarakat SBT agar turut berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita tersebut demi kemajuan bersama.
Baca Juga:
Kemenkop Andalkan Data Desa Presisi Dorong Koperasi Desa Mandiri
Pernyataan itu disampaikan Lewerissa saat menghadiri peluncuran program nasional 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto secara hybrid dari Desa Salagur Kota, Kecamatan Siritaun Widatimur, SBT, Senin (21/7/2025).
"Beta (saya) mau ajak katong (kita) semua mari katong dukung program pak Bupati menjadikan Sagu sebagai Ikon SBT," ujar Lewerissa penuh semangat.
Ia optimistis hilirisasi produk sagu akan menjadi penggerak utama sektor pangan di Maluku.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong Menkop Jadikan Isu Sampah Prioritas dalam Pendirian KopDes
Menurutnya, Kabupaten SBT punya potensi besar sebagai pusat produksi sagu karena memiliki lahan yang luas, yakni mencapai 35.421 hektare berdasarkan data Dinas Pertanian Maluku.
"Percayalah bahwa industri sagu atau hilirasasi sagu ini akan menjadi industri penggerak pangan di Provinsi Maluku dan itu akan dimulai dari kabupaten Seram Bagian Timur," tegasnya.
Lebih lanjut, Gubernur menyebut infrastruktur pendukung pengolahan sagu akan dibangun secara bertahap, dan ditargetkan bisa mulai beroperasi penuh pada tahun 2029.