WahanaNews-Maluku | Kantor Bahasa Provinsi Maluku memulai pembangunan kantor baru yang akan berfungsi sebagai pusat layanan konsultasi revitalisasi bahasa daerah di Maluku.
"Hari ini kita memulai pembangunan Kantor Bahasa Provinsi Provinsi Maluku, yang diharapkan akan menjadi pusat layanan konsultasi revitalisasi bahasa daerah, seperti kunjungan raja dan tokoh adat dalam rangka dukungan program penyelamatan bahasa-bahasa daerah yang terancam punah di Maluku," kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Sahril di Ambon, Selasa (21/3).
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Dukung Penguatan Ketahanan Pangan Nasional, Jadi Lumbung Pangan Utama
Dalam rangka mewujudkan tugas UPT Badan Bahasa, yaitu melaksanakan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bidang bahasa dan sastra Indonesia di Maluku, katanya, Kantor Bahasa Provinsi Maluku perlu didukung sarana dan prasarana yang memadai.
Ia mengatakan pelaksanaan pekerjaan administrasi pendukung membutuhkan sarana gedung dan ruang kerja yang aman, nyaman, dan representatif.
Pihaknya mengusulkan pelaksanaan pembangunan gedung kantor tersebut dan telah disetujui Presiden sesuai dengan surat dari Sekretaris Kabinet Nomor B.0379/Seskab/Polhukam/10/2021 pada tanggal 29 Oktober 2021.
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
Realisasi pekerjaan konstruksi tahun 2023 sesuai kontrak tanggal 15 Maret 2023 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp26,2 miliar yang bersumber dari APBN DIPA Kantor Bahasa Provinsi Maluku Tahun Anggaran 2023.
Pembangunan dilaksanakan penyedia jasa PT Prima Konstruksi, konsultan pengawas CV Pesona Konsultan, dan akan dikerjakan selama 270 hari kalender serta waktu pemeliharaan selama 180 hari kalender.
Sahril menyatakan pembangunan kantor itu melalui perjalanan yang cukup panjang, yang dimulai dengan pengadaan tanah, proses pembayaran, pembangunan pagar dan mendapat izin prinsip dan memulai pembangunan pada Maret 2023.
Ia menyebut kantor itu representatif sehingga bisa leluasa untuk melalukan berbagai kegiatan.
"Nanti akan ada ruangan khusus untuk menyimpan naskah yang kita ambil dari masyarakat dan akan disimpan menjadi aset yang sangat berharga yang harus dipelihara," katanya.[zbr]