Maluku.WAHANANEWS.CO, Ambon - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ambon, Maluku, menyatakan bahwa penerapan skema tiba bongkar berangkat (TBB) berjalan efektif selama penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025.
General Manager ASDP Cabang Ambon, Christoper Samosir mengungkapkan Skema tiba bongkar berangkat ini merupakan bagian dari strategi operasional di masa puncak angkutan Lebaran.
Baca Juga:
Mudik Lebaran, ASDP Ambon Tambah Armada dan Perketat Pengawasan
“Skema tiba bongkar berangkat ini merupakan bagian dari strategi operasional kami di masa puncak angkutan Lebaran. Tidak ada kapal yang menginap atau menunggu lama di pelabuhan. Begitu proses bongkar selesai, kapal segera disiapkan untuk pelayaran berikutnya,” katanya dikutip Minggu (13/4/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa skema ini diterapkan secara khusus pada lintasan padat seperti Hunimua–Waipirit, yang menjadi perhatian utama karena tingginya volume penumpang dan kendaraan.
Setiap kapal dijadwalkan beroperasi selama 24 jam secara bergantian, dengan dukungan penuh dari petugas operasional dan instansi terkait.
Baca Juga:
KPK Tahan Tiga Pejabat ASDP, Dugaan Korupsi Akuisisi Capai Rp893 Miliar
Selain meningkatkan efisiensi waktu, penerapan skema ini juga bertujuan untuk menjaga ketertiban serta kenyamanan para pengguna jasa penyeberangan.
ASDP juga menggandeng para pemangku kepentingan untuk mengatur arus keluar-masuk kendaraan dan penumpang di area pelabuhan.
“Masyarakat juga kami imbau untuk memesan tiket secara online lewat Ferizy dan datang lebih awal ke pelabuhan agar proses keberangkatan bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Dengan skema operasional yang tepat, ASDP optimistis bahwa seluruh penumpang dan kendaraan dapat terlayani dengan baik, aman, dan nyaman sepanjang musim mudik dan arus balik.
Ia mengungkapkan, total penumpang pada H-10 hingga H+10 Lebaran Idul Fitri 2025 di Pelabuhan Hunimua tercatat sebanyak 45.829 orang.
Angka ini naik lima persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang hanya mencapai 43.615 orang.
Sementara itu, jumlah kendaraan tercatat sebanyak 17.314 unit, turun lima persen dari tahun lalu yang mencapai 18.227 unit.
Ke depan, ASDP Ambon berencana menjadikan skema TBB sebagai acuan peningkatan pelayanan tahunan. Masukan dari masyarakat dan para pemangku kepentingan akan menjadi bagian penting dalam upaya perbaikan sistem transportasi penyeberangan di wilayah Maluku.
Melalui koordinasi lintas sektor dan kesiapan armada, ASDP berharap momentum Lebaran tahun ini tak hanya berjalan lancar, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan penyeberangan nasional.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]