WahanaNews-Maluku | Terkait penempatan dan pelindungan pekerja migran, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Penandatanganan Nota Kesepakatan dilakukan Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Steven Patty, dengan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, Sabtu.
Wawali menjelaskan, BP2MI adalah lembaga non kementerian yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan dalam pelayanan dan pelindungan pekerja migran Indonesia secara terpadu.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Penandatanganan nota kesepakatan, menandai kerja sama kedua belah pihak dalam upaya penempatan dan pelindungan pekerja migran dari wilayah Kota Ambon.
"Objek dari nota kesepakatan adalah pelaksanaan pendidikan, pelatihan, ketrampilan, fasilitasi, penempatan, termasuk sosialisasi dan koordinasi antara Pemkot dan BP2MI," katanya.
Dengan dimulainya kerja sama, membuka peluang bagi warga Kota Ambon yang ingin bekerja ke luar negeri, dimana permintaan untuk tenaga kerja migran asal Indonesia masih sangat tinggi.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Permintaan untuk tenaga kerja migran asal Indonesia masih sangat tinggi, oleh sebab itu peluang ini harus kita manfaatkan bagi warga kota Ambon," ujarnya.
Kerja sama dengan BP2MI juga untuk menjamin pelindungan pekerja migran sebelum bekerja dan setelah bekerja.
"BP2MI juga akan memfasilitasi kepulangan pekerja migran apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti peperangan, wabah penyakit atau ada pekerja migran yang bermasalah di negara tujuan," katanya.
Kadisnaker Kota Ambon, Steven Patty mengungkapkan, BP2MI bersama Pemkot Ambon telah menyusun rencana kerja sebagai tindak lanjut penandatanganan nota kesepakatan.
BP2MI katanya, akan menginformasikan kepada Pemkot apabila ada kebutuhan tenaga migran asal Indonesia dari negara luar seperti Jerman, Jepang, Korea, dan Australia.
"Tidak ada batasan untuk jumlah maupun syarat keahlian tertentu, semua tergantung kebutuhan negara tujuan, ada yang membuka lowongan untuk perkebunan, housekeeping, maupun perawat, " katanya.
Ditambahkannya, dalam waktu dekat kota Ambon akan mengirimkan 15 Pekerja migran ke Australia sebagai perawat lansia.
Selain Pemkot Ambon, penandatanganan Nota Kesepakatan dengan BP2Mi juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Sambas, Dompu, Lombok Timur, dan Blitar.
[kaf]