MALUKU.WAHANANEWS.CO-Ambon| Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lawerisa mengungkapkan bahwa dirinya akan membangun Provinsi Maluku dengan spirit dan strategi Sapta Cipta Lawamena.
Hal ini disampaikan Lawerisa dalam pidato perdananya dalam Rapat Paripurna yang digelar di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, Rabu (06/3/2025).
Baca Juga:
Dukung Transportasi Wilayah Terpencil, KM Sabuk Nusantara 77 Tambah Jalur Baru
Dalam pidato perdananya itu, Hendrik Lewerissa mengatakan, dalam kegiatan kampanye keliling sebelumnya, dia dan wakilnya Abdullah Vanath telah menyaksikan secara faktual kondisi Provinsi Maluku.
Dimana saat berjumpa dengan rakyat, mereka sering menanyakan tentang potensi sumber daya alam yang melimpah baik di laut maupun di darat, baik di permukaan maupun di perut bumi.
Namun, masyarakat masih tertatih-tatih menjemput kemajuan dan kesejahteraan.
Baca Juga:
Bupati Toba Effendi Napitupulu Dampingi Gubsu dan Gubma ke Desa Meat Toba
“Itulah mengapa sejak awal saya bersama wakil gubernur telah menyusun berbagai agenda perubahan yang kami sebut sebagai Sapta Cita Lawamena dalam memimpin Maluku kedepan,” kata Lawerissa.
Rapat Paripurna Pidato Perdana Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa di Gedung DPRD Maluku, Rabu (5/3/2025).
Dijelaskan, Sapta Cipta Lawamena adalah sebuah pilihan diksi yang menggambarkan spirit dan strategi pembangunan dan menjadi landasan semua pihak dalam mewujudkan Maluku yang maju sejahtera dan berkeadilan.
Selain itu, pilihan strategis ini adalah untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan pembangunan dan pelayanan masyarakat.
“Kita harus memastikan bahwa aparatur sipil negara pemerintah Provinsi Maluku harus menjadi ujung tombak bagi pelayanan masyarakat dan pembangunan dan karena itu harus memiliki kemampuan karakter yang baik dan memiliki identifikasi yang tinggi untuk dikontribusikan secara produktif bagi kemajuan daerah Maluku,” ungkapnya.
Selain itu, pengentasan kemiskinan dan pengurangan tingkat pengangguran juga menjadi upaya keduanya untuk membuka lapangan kerja baru.
Kemudian, meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mendorong investasi yang berpihak pada kepentingan rakyat Maluku.
“Kita memang butuh investasi untuk membuka lapangan pekerjaan bagi banyak putra-putri kita yang mencari pekerjaan tetapi investasi yang kami butuhkan di Maluku adalah investasi yang taat aturan yang etis dan responsif prestasi. Tidak hanya bertujuan untuk mengeruk kekayaan dan sumber daya alam Maluku dan meninggalkan hanya remah-remahnya saja bagi makhluk hidup,” tandasnya. [frs]