Maluku.WahanaNews.co| PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Tobelo (UP3 Tobelo) menggelar rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara.
Rapat koordinasi itu dalam rangka membahas proses hibah lahan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan tersebut, yakni di Tolonuo, Bobale, Kakara, dan Tagalaya.
Baca Juga:
Gebrakan 100 Hari, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Nasional
Dilansir dari BeritaBeta.com, Rabu (17/01/2024), General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menjelaskan, pihaknya terus bertransformasi untuk membantu mewujudkan Net Zero Emission 2060. Halmahera Utara menjadi salah satu kabupaten yang ditargetkan untuk pembangunan PLTS.
"Untuk memenuhi pasokan listrik di Halmahera Utara ini, kami perlu membangun PLTS. Rencana ke depan Kami akan melakukan system hybrid PLTD eksisting dan PLTS, mengingat komitmen pemerintah untuk mendukung Energi Baru Terbarukan (EBT) sedang digalakkan,”kata Awat.
Ia juga meminta agar program ini didukung untuk mewujudkan green energy seperti yang sebagaimana tercantum dalam salah satu pilar transformasi PLN, yakni green.
Baca Juga:
Tarif Listrik TW I 2025 Tetap, PLN Pastikan Keandalan Listrik bagi Masyarakat Jadi Prioritas Utama
Adapun rapat koordinasi ini dihadiri perwakilan Sekertaris Daerah Kabupaten Halmahera Utara, Perwakilan dari Kesatuan Pengelola Hutan, Perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional, dan juga beberapa Camat dan Kepala Desa setempat.
Selain pembahasan Hibah Lahan, PLN juga berkordinasi terkait proses pelepasan status hutan lindung di beberapa lokasi rencana pembangunan PLTS.
Awat berharap, rapat koordinasi tersebut dapat menghasilkan komitmen dan langkah yang sama dalam mewujudkan pemerataan kebutuhan energi yang bersih dan ramah lingkungan di Halmahera Utara.