WahanaNews-Maluku | Maluku Utara (Malut) mendapat jatah pasokan minyak goreng sebanyak 6 ton dari pemerintah pusat melalui produsen di Manado.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Malut segera mengatur pola distribusi ke kabupaten/kota untuk menekan kelangkaan.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Kepala Disperindag Malut, Yudi Yudhitia, Sabtu (26/2/2022) mengatakan, sudah ada satu distributor minyak goreng subsidi di Ternate yang ditunjuk oleh produsen dari Manado.
“Kuota yang dikasih itu 6 ton. Kemarin kita cek baru dipasok 3 ton dari pasokan awal 1,5 ton kemudian direncanakan hari ini tanggal 26 masuk lagi 1,5 ton,” ujarnya setelah mengikuti pameran UMKM yang digelar oleh BI Malut di Jatiland Mall.
Yudi mengaku telah memastikan penyebab produsen tidak bisa memasok minyak goreng dalam sekali pengiriman langsung 6 ton. Hal itu, kata Yudi, merupakan kebijakan pimpinan distributor di Manado.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
“Saat Rakornas kemarin di Surabaya saya sudah sampaikan ke Pak Menteri agar distributor di kabupaten/kota itu diberikan akses mengambil langsung ke produsen,” tegasnya.
Menurutnya, jika hanya ada satu distributor di Ternate, maka bakal berdampak pada harga jual di kabupaten/kota karena operasional. Misalnya, jika diambil dari distributor dengan harga Rp13.000 per liter maka, harga jual sudah pasti naik beberapa kali lipat karena ongkos transportasi yang jauh dan mahal.
“Itu sudah direspon, kemudian setelah itu Pak Menteri mengirim timnya. Jadi sudah dua tim yang datang, setelah ini saya agendanya ketemu mereka mudah-mudahan ada solusi,” pungkasnya.[kaf]