WahanaNews-Maluku | Data program pengendalian Tuberkulosis Kota Ambon menunjukkan jumlah penderita penyakit tuberkolosis (TBC) sepanjang tahun 2022 mencapai 1.296 penderita, kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena.
Jumlah kasus baru TBC di Kota Ambon mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir dimana tahun 2020 jumlah kasus baru TBC 716 penderita, tahun 2021 (961), dan Tahun 2022 (1.296) penderita.
Baca Juga:
Kasus TBC Meningkat, Pemkab Dairi Gelar Rencana Aksi Eliminasi
“Angka ini memberikan indikasi bahwa tingkat penularan TBC dalam masyarakat di Kota Ambon masih cukup tinggi, Sehingga harus dilakukan upaya untuk dapat menekan angka kesakitan dan kematian akibat TBC,katanya di Ambon, Selasa (4/4/23).
Sementara jumlah kematian penderita TBC pada tahun 2020 ada 32 kematian, 2021 (23) dan Tahun 2022 (23).
Ia menyatakan, Dinas Kesehatan Kota Ambon,, intensif melakukan penjaringan dan penemuan kasus TBC dalam upaya mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.
Baca Juga:
Potensi Indonesia sebagai Pemimpin Produksi Hidrogen dan Amonia di Asia
Penjaringan kasus TBC dilakukan para kader yang bertugas menemukan terduga penderita, melakukan pendampingan dan pengobatan kepada penderita penyakit tersebut hingga sembuh.
"Penjaringan kasus dilakukan menggunakan aplikasi pendukung percepatan eliminasi tuberkulosis atau Garb TBC, dengan menerapkan sistem GPS esensial, guna mengetahui kantong TBC di sejumlah titik di Kota Ambon," katanya.
Bodewin mengakui, penjaringan yang dilakukan terjadi peningkatan signifikan, dimana selama ini per bulan ditemukan 25- 170 kasus, tetapi dengan menggunakan aplikasi grab TBC ditemukan 825 kasus terduga dalam kurun waktu dua bulan.