WahanaNews-Maluku | Warga yang merayakan malam tahun baru 2022 penuhi Lapangan Merdeka, Ambon, Maluku. Melihat keramaian tersebut, Polda Maluku khawatir akan terjadi kloter corona sehingga ribuan warga yang berkerumun dibubarkan.
"Atas perintah Kapolda Maluku, dari Polda Maluku turun langsung ke lapangan untuk memimpin pengamanan di malam tahun baru ini," kata Kabid Humas Polda Kombes Pol M. Roem Ohoirat, di Lapmer Ambon, Sabtu dini hari.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Berdasarkan pantauan Antara, sejumlah anggota kepolisian melakukan pembubaran dengan berteriak melalui mikrofon dan diikuti lampu sorot ke arah kerumunan warga.
"Perayaan tahun baru diharapkan Bapa Ibu, dan adik-adik untuk dirayakan di rumah masing-masing. Karena ini masih situasi pandemi untuk perayaan tahun baru, jadi mohon pengertiannya," kata petugas melalui mikrofon.
Sejumlah polisi yang tergabung dengan TNI serta petugas lainnya berdiri di masing-masing pos dan menjaga lalu lintas. Pada pukul 00.00 WIT, petugas melakukan penyekatan di masing-masing pos.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Di sini kami sudah menyiapkan pos-pos penyekatan dan pos pemeriksaan Covid-19, kalau memang ada konflik yang terjadi di jalan, maka sudah barang tentu akan ada pemberlakuan pembubaran. Kami sudah sebarkan petugas kami di Lapngan, tujuannya adalah untuk memberikan aman dan kenyamanan kepada seluruh masyarakat," kata Roem Ohoirat.
Roem Ohoirat menjelaskan ada sekitar 4.000 lebih petugas yang diturunkan ke lapangan untuk pengamanan malam pergantian tahun. Rinciannya, 1.759 orang merupakan petugas Polri, kemudian 687 orang adalah TNI, dan 2.150 orang merupakan pegawai Pemda setempat, seperti dari dinas perhubungan, Satgas Covid-19, dan pemadam kebakaran.
Menurut dia, sejauh ini belum ada peristiwa yang menonjol yang dinilai membayakan. Sebelumnya, Polda Maluku sudah memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat agar merayakan malam tahun baru di rumah saja.
"Harapan kami sampai dengan jam 12 nanti tidak ada masyarakat yang ugal-ugalan-ugalan yang turun ke jalan. saya sarankan kalau bisa di rumah saja, mari kita berdoa di rumah, kumpul keluarga, sambil mengevaluasi apa yang harus dilakukan untuk yang lebih positif lagi," ucapnya.
Ia mengatakan mereka selalu berupaya melakukan pengamanan dengan cara-cara yang persuasif. Ia menambahkan, mereka akan mengambil tindakan tegas apabila masyarakat tetap melakukan perayaan di jalan.
"Sudah barang tentu kami akan melakukan penembakan apabila terjadi kerumunan di satu tempat dan melakukan pesta kembang api. Tidak pernah kami memberikan izin untuk pesta-pestanya untuk malam tahu baru ini," katanya.
[kaf]