Maluku.WahanaNews.co| PT PLN Indonesia Power (IP) memastikan pembangkit listrik bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT) yakni PLTA Saguling, Jawa Barat, dalam kondisi andal untuk melayani masyarakat saat libur Lebaran 2024.
Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra mengatakan, manajemen secara langsung mengawal dan memastikan keandalan pembangkit di Central Control Room (CCR) PLTA Saguling.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pembangkit EBT tersebut, kata dia, berkontribusi terhadap sistem kelistrikan Jawa-Bali, yaitu sebesar 2,7 persen dari total 27.700 MW dan juga sebagai black start sistem jaringan 500 kV Jawa-Madura-Bali saat terjadi kendala kelistrikan.
"Kami bersama seluruh personel siaga, yang ada di UBP Saguling, akan selalu memastikan keandalan pembangkit yang ada, baik yang modern hingga heritage, yang mana banyak dari pembangkit kami di UBP Saguling berdiri sejak zaman kolonial, namun hingga kini masih tetap andal dalam memasok listrik," ujar Edwin dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (14/4/2024).
Edwin melanjutkan, UBP Saguling mempunyai peran penting dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali, listrik yang dihasilkan disalurkan melalui Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Saguling dan diinterkoneksikan ke sistem jaringan se-Jawa dan Bali melalui saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kV.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Edwin menambahkan, PLN IP UBP Saguling saat ini mempunyai kapasitas terpasang sebesar 844,36 MW dengan ditopang tujuh subunit dan satu unit PLTA, di bawah naungan anak perusahaan PLN IP yaitu Rajamandala Electric Power. Total untuk unit PLTA Saguling saja berkapasitas 700,72 MW.
Sementara itu, Senior Manager PLN IP UBP Saguling, Doni Bakar mengatakan selain menyuplai listrik Jawa-Bali, PLTA Saguling juga berperan dalam mengamankan sistem Jawa-Bali apabila terjadi gangguan listrik.
"Ketika terjadi gangguan, PLTA Saguling masih dapat dioperasikan sebagai black start sekaligus berperan menjadi pengisian tegangan untuk menopang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya yang menjadi backbone kelistrikan Jawa-Bali," ungkapnya.