Maluku.WahanaNews.co, Ambon - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas gelaran tarian Maku-Maku terbanyak yang dilakukan dalam rangka HUT Masohi ke-66.
"Tari Maku-Maku yang digelar secara massal sebagai wujud melestarikan budaya asli Maluku yang memiliki makna persatuan dan rasa kebersamaan sesama warga," ucap Penjabat Bupati Maluku tengah Rakib Sahubawa dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Sabtu (04/11/23).
Baca Juga:
PLN dan Polytron Catat Rekor MURI: 500 Motor Listrik Lakukan Pengisian Serentak di Jatinangor
Rekor MURI berhasil dicapai Pemkab Maluku Tengah lantaran tari Maku-maku yang digelar itu melibatkan sebanyak 1.700 pelajar dan masyarakat di Masohi.
Penghargaan Rekor MURI diterima Penjabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa diserahkan langsung oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri dan disaksikan seluruh peserta dan para tamu undangan yang hadir.
Menurut Sahubawa pencapaian rekor MURI kali ini, berhasil mengangkat kembali seni budaya lokal dan menanamkan jiwa patriotisme kepada ribuan pelajar bersama warga kota Masohi yang penuh semangat menampilkan karya terbaik melalui tarian tradisional.
Baca Juga:
Ayodya Pala Raih Rekor MURI dengan 1000 Penari lebih, Supian Suri: Ini Membanggakan
"Hal tersebut perlu diapresiasi untuk menjaga kelestarian budaya kita," katanya.
Dijelaskan Sahubawa, Tari Maku-Maku adalah seni pertunjukan asal daerah Maluku. Tarian ini bersifat sosial karena memiliki tujuan untuk mempererat keakraban anggota masyarakat Maluku. Tari Maku-Maku diciptakan sebagai tari pergaulan yang melambangkan persekutuan anak-anak Maluku.
"Tarian ini guna mengingatkan kembali akan pentingnya kebersamaan bergotongroyong sesuai arti nama kota Masohi yakni Gotong Royong, yang diberikan oleh presiden RI pertama Ir. Sukarno saat tiba di Maluku Tengah," tuturnya.