"Kami sangat memahami kondisi dilematis, jika ingin harga listrik yang murah masih berbasis energi kotor. Tetapi seiring berjalannya waktu saat ini pembangkit berbasis energi bersih makin murah dan ini menjadi landasan kuat kami melakukan perubahan," paparnya.
PLN pun membuka kesempatan yang luas bagi mitra yang memiliki teknologi yang telah terbukti (proven) dan murah untuk menggantikan PLTD tersebut.
Baca Juga:
39 Unit SPKLU PLN di Sepanjang Tol Trans Sumatra Siaga Layani Pemudik, Berikut Lokasinya
"Kita unlock semua teknologi baterai sebagai cadangan daya. Kita undang semua potensial partner untuk partisipasi. Kompetisi ini untuk bisa mendrive harga yang lebih murah dari energi bersih," imbuhnya.
Disisi lain, Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak dan Gas Kementerian BUMN Abdi Mustakim mendukung peran penting PLN dalam pengurangan emisi.
Ia menilai, dari seluruh BUMN yang ada, PLN menjadi ujung tombak dalam pengurangan emisi nasional.
Baca Juga:
GM PLN Jabar Lakukan Inspeksi, Pastikan SPKLU Siap Layani Pemudik
"PLN memiliki peran penting dalam penurunan emisi, khususnya di lingkup BUMN," ujar Abdi.
Menurut Abdi, PLN setidaknya memiliki dua misi khusus. Pertama, pertumbuhan industri ke depan membutuhkan listrik yang terjangkau dan berasal dari energi bersih. Ini menjadi salah satu dari lima inisiatif Kementerian BUMN dalam pengurangan emisi.
"Maka target kami membentuk Sustainable Industrial Cluster di BUMN menjadi peran penting PLN. PLN menjadi leader dalam aspek ini, selain meningkatkan kapasitas pembangkit EBT agar secara emisi karbon juga semakin bisa ditekan," paparnya.