Beberapa tahun lalu tradisi itu sempat tidak bisa dilaksanakan karena para penabuh rebana sudah lanjut usia.
Negeri Hila sudah punya komunitas pemuda penerus tradisi ini.
Baca Juga:
Alarm Tak Berbunyi, Warga Saling Bangunkan Tetangga Saat Kebakaran Maut di Hong Kong
Para tetua mengajari mereka cara main rebana.
“Alhamdulillah, pada hari ketiga Ramadan semua bisa sama-sama berpartisipasi untuk melestarikan tradisi ini."
Zulkarnain berharap generasi muda Negeri Hila tetap menjaga warisan leluhur.
Baca Juga:
Afgan Temukan Kembali Akar Bermusik Lewat Album “Retrospektif”
Ia yakin yang dibuat leluhurnya bermakna baik. “Hilang tradisi, hilang budaya, berarti hilang jati diri," kata Zulkarnain. [rda]