Maluku.WAHANANEWS.CO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mengimbau warga di tiga kawasan pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gelombang pasang yang berpotensi menyebabkan banjir rob.
Fenomena ini diprediksi terjadi akibat kombinasi bulan purnama dan Super New Moon yang meningkatkan ketinggian air laut maksimum.
Baca Juga:
Dipicu Subduksi Lempeng dan Sesar Aktif, BMKG Catat 13 Gempa dalam Sepekan di Sumbar
"Kami telah menyampaikan informasi dari BMKG mengenai potensi banjir rob di wilayah pesisir Kota Ambon, khususnya di tiga kawasan rawan bencana, yakni Negeri Hative Kecil, Desa Galala, dan Waiheru," ujar Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Ambon, Frits Tatipikalawan, Sabtu (16/3/2025).
Menurut Frits, wilayah tersebut memiliki kondisi geografis yang rentan terhadap banjir rob.
Kawasan Galala dan Hative Kecil hanya dibatasi oleh talud yang langsung berbatasan dengan laut, sementara Desa Waiheru memiliki dataran rendah dan tidak dilengkapi talud sebagai penahan air laut.
Baca Juga:
Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp3 Miliar untuk Perbaikan Drainase dan Cegah Banjir
Selain itu, ekosistem mangrove yang ada di Waiheru belum cukup mampu menahan dampak gelombang pasang secara maksimal.
"Kami telah turun ke lokasi untuk menyampaikan informasi kepada warga dan mengingatkan mereka agar memperhatikan sistem drainase dan sirkulasi pembuangan air di sekitar pemukiman," tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah menyiagakan relawan tangguh bencana di setiap desa dan kelurahan guna membantu pemerintah dalam pencegahan serta kesiapsiagaan menghadapi bencana.