"Paradigma penanggulangan bencana saat ini lebih menitikberatkan pada pencegahan dan kesiapsiagaan. Kami terus berupaya membangun kesiapan masyarakat secara sistematis, terpadu, dan terkoordinasi," kata Frits.
Sementara itu, BMKG juga mengimbau masyarakat di enam wilayah pesisir Provinsi Maluku untuk waspada terhadap banjir rob yang diprediksi terjadi pada 14 hingga 29 Maret 2025.
Baca Juga:
Dipicu Subduksi Lempeng dan Sesar Aktif, BMKG Catat 13 Gempa dalam Sepekan di Sumbar
Fenomena bulan purnama pada 14 Maret serta Super New Moon pada 29 Maret diperkirakan akan meningkatkan ketinggian air laut, yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat di pesisir.
"Potensi banjir pesisir ini dapat berdampak pada berbagai aktivitas, termasuk bongkar muat di pelabuhan, pemukiman warga pesisir, serta sektor perikanan dan tambak garam," kata BMKG dalam pernyataan resminya.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga dalam menghadapi kemungkinan dampak dari pasang maksimum air laut.
Baca Juga:
Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp3 Miliar untuk Perbaikan Drainase dan Cegah Banjir
Selain itu, warga disarankan untuk terus memperbarui informasi cuaca maritim dari BMKG guna mengambil langkah antisipasi yang diperlukan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]