Ini pertama kalinya Mama-mama Timba Puri ini menampilkan kemasan terbaru dari olahan ikan puri mulai dari kecap manis yang terbuat dari kepala ikan teri, abon ikan puri, makaroni ikan puri, ikan puri kukus, dan nuget ikan puri.
“Ini baru pertama kali kita tampilkan hasil olahan dengan kemasan baru di festival ini. Kami juga akan belajar membuat olahan lainnya, dan akan terus kami kembangkan,” ujar Ketua Mama-mama Timba Puri, Likepea, sembari melayani pembeli di malam festival itu.
Baca Juga:
Pemerintah Maluku Gelar Pasar Murah Jelang Natal dan Tahun Baru
Pengunjung tampak antusias ingin mencoba olahan ikan puri. Bahkan, ada yang membelinya dengan jumlah banyak dan minta dibungkus untuk dibawa pulang. Mama-mama Timba Puri pun kompak melayani satu persatu pembeli yang tidak sabar untuk mendapatkannya seperti takut kehabisan.
Dulu, jualan ikan puri jualan mereka sering tidak habis terjual. Tapi, melalui kreasi dan inovasi ini, ibu-ibu di Dusun Erie kembali bersemangat menjual ikan puri dalam bentuk yang baru.
“Mereka kadang sering mengeluh ikannya dibuang karena tidak terjual habis di pasar. Makanya kami ajak mereka melalui festival ini untuk mengembangkan inovasi untuk ikan puri ini,” kata Koordinator Kuliner Festival Timba Puri, Joanny Pesulima.
Baca Juga:
Umat Lintas Agama di Kota Ambon, Sambut Prosesi Arca Kristus Raja Semesta Alam
Tradisi Timba Puri
Negeri Nusaniwe ini terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Erie dan Dusun Airlouw. Pusat pemerintahan Negeri Nusaniwe berada di Dusun Erie. Letak Dusun Erie berada pada sisi bagian teluk Pulau Ambon dengan pemandangan pantai yang sangat indah, apalagi saat matahari terbenam.
Dipilihnya Dusun Eri sebagai lokasi Festival Timba Puri, karena lautan adalah wilayah paling penting bagi masyarakat Eri. Sebagian besar mereka adalah nelayan, dan ikan teri merupakan salah satu komoditas mata pencaharian mereka. Di daerah Nusaniwe, tepatnya di Dusun Eri, merupakan tempat teri terbanyak.