“Hal ini menjadi cerminan betapa besarnya potensi yang dimiliki masing-masing daerah, mulai dari UMKM, sektor pariwisata, hingga berbagai inovasi lokal yang memberikan nilai tambah. Tak terkecuali Kota Ambon, yang memiliki beragam kebudayaan dan produk UMKM-nya,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan besar bagi Ambon untuk belajar dari kota lain dalam hal pengelolaan UMKM dan penguatan ekonomi kreatif.
Baca Juga:
Ambon Aktifkan Tim Siber, Targetkan Pemerintahan Bebas Pungutan Liar
“Ambon membuka diri untuk investasi dan pertukaran pengetahuan, termasuk teknologi, demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mengarah ke kemandirian fiskal. Dengan PAD yang kuat, Ambon dapat melakukan pembangunan yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sebagai kota musik dunia versi UNESCO, Ambon terus mendorong pertumbuhan industri kreatif, termasuk pengembangan ekonomi digital dan seni.
“Dengan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat, Ambon optimis dapat menjadikan Apeksi 2025 sebagai batu loncatan untuk transformasi kota yang lebih maju, inklusif, dan berdaya saing tinggi,” tutupnya.
Baca Juga:
Upaya Tingkatkan PAD, DPRD Ambon Bentuk Tim Khusus Selama Tiga Bulan
[Redaktur: Ajat Sudrajat]