Potensi DSA Wisata Negeri Hila
Selain bergantung kepada potensi wisata alam, sejarah, dan budaya yang mereka miliki, masyarakat juga memiliki pencaharian lain dalam bentuk penjualan kriya kayu dan kuliner lopis, serta perkebunan pala, cengkeh, dan kakao yang juga menjadi salah satu destinasi ecotourism di wilayah Leihitu.
Baca Juga:
Pemerintah Kalimantan Barat Komitmen Tingkatkan Layanan Pemberdayaan Pemuda untuk Sumpah Pemuda
Komoditas pala, cengkeh, dan kakao yang dihasilkan juga telah diekspor ke Eropa. Bahkan dalam satu tahun, hasil panen komoditas pala di Desa Hila dapat mencapai 6 ton dengan nilai transaksi ekspor yang dapat mencapai Rp1,5 miliar.
Kesuksesan pemasaran produk pala, cengkeh, dan kakao di pasar Eropa tersebut tidak lepas dari peran Nurdin.
Sebagai salah satu putra daerah asli Maluku, ia telah memberikan banyak sumbangsih bagi kemajuan agribisnis di DSA Wisata Negeri Hila.
Baca Juga:
Program Desa Berdaya PLN UIP KLB Sintang Dukung Pengembangan Potensi dan Ekonomi Desa
Kiprahnya pada bidang ekspor dimulai sejak tahun 2016, di mana ia secara aktif membantu petani lokal untuk membangun jaringan ekspor pala, cengkeh, dan kakao dari Ambon menuju pasar Eropa.
Pada tahun 2019, Nurdin menjadi pemimpin Kelompok Tani Petani Pala Uli Halawang Hila dan berhasil membuat hasil panen pala kelompok tersebut mendapatkan sertifikasi dari Uni Eropa.
Sebagai salah satu inovator Pala Maluku, ia secara aktif bekerja sama dengan pemerintah untuk membangun jaringan ekspor pala, cengkeh, dan kakao menuju China, India, Amerika Serikat, Kanada, dan banyak negara Eropa lainnya.