Maluku.WahanaNews.co, Ambon - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku melakukan percepatan ekspor hasil laut melalui bandara Pattimura untuk meningkatkan perekonomian daerah.
"Program penerbangan langsung menuju negara pengimpor harus dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGPP) Maluku Hadi Basalamah di Ambon, Senin (11/12/23).
Baca Juga:
Israel Meretas Menara Kendali Bandara Internasional Beirut, Keluarkan Ancaman
Ia mengatakan hal itu dalam rapat pengembangan ekspor Provinsi Maluku bersama pihak swasta yang akan melakukan kegiatan ekspor.
Menurutnya untuk percepatan ekspor hasil laut melalui udara dibutuhkan komitmen serius dan responsif dari semua pihak terkait dengan tindaklanjut pertemuan dengan melakukan negosiasi harga muatan yang disesuaikan dengan permintaan yang ada.
"Kita targetkan waktu satu sampai dua minggu sebelum berakhirnya bulan Desember, untuk rekapitulasi model hitungan yang lebih baru, agar program ini bisa melaju di bulan Desember," tuturnya.
Baca Juga:
Kejar Target HUT RI, Pembangunan Bandara VVIP di IKN Dipacu dengan Dana Rp 4,2 T
Pasalnya saat ini ketersediaan suplai hasil laut dari Maluku baru menyentuh 15 ton dan disesuaikan dengan kuota muatan pengangkut. Sementara permintaan yang dibutuhkan yakni menyentuh 20 ton.
"Kalau dalam waktu dekat bisa menambah tiga ton lagi maka masalah tersebut bisa diatasi," katanya.
Hasil laut dari Maluku yakni udang vannamei, ikan tuna, life grouper, kepiting bakau hingga teripang.