Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN Indonesia Power Rachmad Handoko menegaskan komitmen PLN IP untuk menerapkan prinsip ESG dalam mengoperasikan pembangkit.
PLN IP memastikan pengelolaan sisa pembakaran dari setiap pengoperasian pembangkit dikelola dengan konsep berkelanjutan. FABA PLN diolah agar mampu berperan dalam mendongkrak produktivitas dan ekonomi sekitar.
Baca Juga:
PLTP Kamojang, Pembangkit Geothermal PLN Pertama di Asia Tenggara Penghasil Green Hydrogen
"Dalam hal ini pemanfaatan FABA kita dorong agar masyarakat juga bisa memanfatkan baik pembuatan batako, conblock panel maupun yang lainnya. Untuk kebutuhan road base kami juga sudah lakukan kerja sama bersama Pemerintah Daerah Serang untuk membuat jalur evakuasi gempa dengan memanfaatkan FABA PLTU Labuan dan Suralaya untuk road base," ujar Rachmad.
Selain itu, Rachmad menjelaskan di PLTU Ombilin juga memiliki banyak inovasi yang dapat mendukung program pemanfaatan FABA.
FABA di manfaatkan untuk bahan reklamasi pada area bekas tambang dan juga sebagai penetralisir air asam tambang, karena di dalam FABA terdapat kandungan kapur yang bersifat basa sehingga dapat mencegah terbentuknya air asam tambang.
Baca Juga:
Akselerasi Transisi Energi, PLN Jalin Kolaborasi Manfaatkan Green Ammonia untuk PLTU
"Di PLTU Ombilin, selain dimanfaatkan sebagai batako, pupuk silika dan lainnya, FABA di manfaatkan untuk penetralisir air asam tambang, dan juga sebagai bahan reklamasi lahan di area bekas tambang. Metode yang dilakukan adalah dengan menutup material yang berpotensi membentuk air asam tambang atau Potentially Acid Forming (PAF) dengan menggunakan material yang tidak berpotensi atau Non Acid Forming (NAF) dengan kepadatan sebesar 5% sesuai dengan ketentuan di dalam izin dengan komposisi FABA sebesar 90%," tutup Rachmad.
[Redaktur: Amanda Zubehor]