WahanaNews - Maluku | Gubernur Maluku, Murad Ismail mengajak seluruh masyarakat di 11 kabupaten/kota untuk mengembangkan budidaya holtikultura berupa bawang merah dan cabai guna mengatasi inflasi Maluku yang mencapai 5,8 persen (year on year) sesuai data BPS.
"Dorongan itu telah dituangkan dalam surat edaran gubernur nomor 821/2338 tentang gerakan menanam bawang dan cabai yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah," ujar Kadistan Maluku, Ilham Tauda di Ambon, Jumat (26/8/2022).
Baca Juga:
Kendalikan Inflasi, Kemendagri Minta Pemda Segera Beri Insentif Fiskal PBBKB
Untuk itu, Distan di setiap daerah tingkat dua dimintanya untuk mengembangkan tanaman hortikultura berupa bawang merah dan cabai guna mengatasi tingginya inflasi Maluku.
Surat edaran gubernur ini dikeluarkan setelah mencermati perkembangan krisis ekonomi global terkhusus di sektor pangan dan adanya arahan Presiden RI Joko Widodo, saat pertemuan khusus rakornas tim pengendali inflasi bersama para menteri terkait dan seluruh kepala daerah.
Pengembangan tanaman hortilkultura ini sangat strategis mengingat sumbangan inflasi Maluku bersumber dari komoditas tersebut, baik bawang merah, cabai, dan kangkung.
Baca Juga:
Sekda Sulbar Ajak Pemerintah Daerah Perkuat Sinergi Kendalikan Inflasi di Wilayah
"Sehingga para kepala daerah di wilayah kita ini harus meningkatkan peran aktif tim pengendali inflasi daerahnya untuk lebih berinovasi dalam penanganan inflasi yang berlanjut dan membawa dampak terhadap kestabilan harga pangan," ucapnya.
Untuk itu, kata Ilham, Distan provinsi akan mengembangkan tanaman cabai dan bawang merah di Kota Ambon pada lahan yang tersedia seluas 20 hektare, Kabupaten Buru dan Maluku Tengah 20 hektare, Kabupaten kepulauan Aru 10 hektare, serta Kota Tual 10 hektare.
Kemudian, pengembangan tanaman bawang merah biji di Kabupaten Maluku Tengah 10 hektare, Seram Bagian Timur 10 hektare, Maluku Tenggara 30 hektare, ditambah tanaman bawang merah umbi di Kota Tual 5 hektare, Malra 4,3 hektare, dan Kabupaten Maluku Barat Daya seluas 7,1 hektare.