"Saya punya dua mata dan dua telinga serta satu mulut Artinya saya ingin melihat dan mendengar lebih banyak dan lebih sedikit bicara tetapi memberikan makna ganda bagi pengembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Bakti juga memanfaatkan kesempatan itu untuk mengajak masyarakat di Pulau Banda untuk menukarkan uang yang lusuh maupun rusak dengan uang Rupiah tahun emisi terbaru.
Baca Juga:
BI Umumkan Uang pecahan Rp10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tidak Berlaku Lagi
Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang dilakukan di Pulau Geser dan Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur serta Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, merupakan yang kedua kalinya dilakukan BI dalam tahun 2022 setelah sebelumnya pada Mei 2022
Ekspedisi Rupiah Berdaulat disamping edukasi untuk murid-murid sekolah sekaligus penukaran uang rupiah di pasar Banda.
"Jadi Banda selalu menjadi titik sentral dan kegiatan ini akan terus berlanjut di tahun depan. Sayangnya di sini perbankan terbatas sehingga kami tidak bisa melaksanakan kas titipan untuk lebih memudahkan masyarakat menukarkan uangnya," ujarnya.
Baca Juga:
Bank Indonesia Sebut Uang Pecahan Rp10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tidak Berlaku Lagi
Camat Kepulauan Banda Kadir Sarilan mengapresiasi kegiatan BI Perwakilan Maluku berkolaborasi dengan LKBN Antara Biro Maluku Malut di Kepulauan yang kaya objek wisata sejarah peninggalan Abad ke-16 itu.
"Atas nama pemerintah Kecamatan Banda saya menyampaikan terima kasih kepada BI Maluku dan juga Kantor Berita Antara, semoga kehadiran dua lembaga pemerintah ini berdampak terhadap pengembangan pariwisata Banda di masa mendatang.
Dia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas bantuan BI serta LKBN Antara kepada komunitas wisata di Pulau Banda, apalagi kegiatan rupiah berdaulat di wilayah itu merupakan kedua kalinya dalam tahun 2022.