"Mudah-mudahan kerja sama ini terus berlanjut demi pengembangan Pulau Banda sebagai wisata unggulan di Maluku dan Indonesia, termasuk pemberitaan positif yang disuarakan LKBN Antara tentang potensi wisata Pulau Banda," katanya.
Kepala LKBN Antara Biro Maluku Febrianto Budi Anggoro mengakui, kehadirannya di banda bersama sebagian besar personel kantor berita Indonesia itu, sekaligus menjawab kerinduannya sejak pertama kali bertugas di Ambon hampir dua tahun lalu.
Baca Juga:
BI Umumkan Uang pecahan Rp10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tidak Berlaku Lagi
Diakuinya, masalah klasik terkait pengembangan Pulau Banda sebagai destinasi wisata unggulan yakni adalah konektivitas dari Ambon dan berbagai tempat untuk menjangkau gugusan Kepulauan Banda.
"Jujur saja masalah utama hanya soal transportasi. Akses penerbangan maupun transportasi kapal laut ke Banda secara terjadwal, akan memudahkan wisatawan asing dari berbagai belahan dunia berkunjung ke Pulau Banda," katanya.
Ia mengaku sempat berdialog dengan wisatawan asal Prancis yang sedang berkunjung dengan keluarganya di Banda, dan mereka menanyakan soal jadwal kapal laut yang tidak pasti.
Baca Juga:
Bank Indonesia Sebut Uang Pecahan Rp10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tidak Berlaku Lagi
"Keluhan seperti ini berarti permintaan ke Pulau Banda cukup besar, tinggal bagaimana terutama generasi muda serta pemerintah dan pelaku usaha melihatnya sebagai sebuah peluang dan tantangan ke depan untuk menjawab persoalan ini," katanya.
Terkait talkshow yang digelar, mengajak semua pihak untuk berbicara tentang kendala pengembangan pariwisata Banda walaupun itu pahit.
"Bicaralah walaupun pahit, tapi jangan berkelahi, berembuk apa yang bisa dilakukan ke depan untuk kemajuan Banda," ujarnya.[zbr]