WahanaNews-Maluku | Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan membentuk satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru yang bergerak di sektor pangan sebagai upaya pengendali inflasi.
"Pembentukan BUMD dilakukan sebagai upaya menjaga stabilitas harga di pasar bekerja sama dengan Kabupaten Kota lain sebagai daerah produser untuk beli pangan dan menjaga stabilitas harga," Kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena di Ambon, Selasa (27/06/23).
Baca Juga:
Pemkot Ambon Tetapkan 10 Proyek Strategis untuk Pembangunan 2025
Ia mengatakan, peran BUMD secara tidak langsung menampung hasil pertanian maupun perikanan dari petani dan nelayan.
Sejumlah bahan pokok di Ambon yang berpotensi mengakibatkan inflasi, seperti beras, bawang, cabai, minyak goreng, akan menjadi sasaran BUMD dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
BUMD katanya menjadi penyeimbang gejolak harga di pasaran, sehingga ketika cuaca eksteem terjadi minimal tersedia stok kebutuhan pokok sehingga tidak terjadi kenaikan inflasi.
Baca Juga:
Polresta Ambon Kerahkan 1.008 Personel, Jamin Idulfitri 1446 H Berjalan Aman
"Kehadiran BUMD tidak harus karena kenaikan inflasi yang tinggi, tetapi minimal ada upaya menjaga stabilitas harga untuk memberikan kepastian kepada konsumen untuk membeli dengan harga terjangkau," katanya.
Ia mengakui, upaya mengendalikan inflasi Pemkot Ambon juga melakukan sejumlah terobosan yakni operasi pasar murah yang dilaksanakan pada pekan kedua dan keempat setiap bulan di sejumlah lokasi pasar tradisional di Ambon.
Selain operasi pasar kebijakan lain yang dilakukan adalah memberikan subsidi transportasi kepada distributor dan juga kepada para petani yang memiliki kontribusi besar terhadap ketersediaan komoditas atau barang kebutuhan pokok.