Akibatnya, proyek Ambon New Port tidak mengalami kemajuan, karena dilaksanakan pihak yang tidak memahami bagaimana mengimplementasikan gagasan awal dari rencana Ambon New Port. Semua rencana yang telah dirintis nya tidak ada yang meneruskan sehingga sampai pada titik dimana Ambon New Port dihentikan karena dikeluarkan dari PSN.
“Saya hanya ingin Ambon New Port direalisasikan karena itu akan membawa multiplier effect yang sangat besar bagi Maluku. Bukan saja Maluku menjadi pusat distribusi di kawasan timur, tapi bakal menjadi pusat Pasifik Selatan. Ambon bisa menjadi Dubai-nya Indonesia,” tutur RJ Lino.
Baca Juga:
Terhadap Putusan RJ Lino KPK Ajukan Banding
Dalam pembicaraan dengan Bank Dunia (World Bank) kata RL Lino mereka siap mendukung dengan menyiapkan kapal Roll-on/Roll-off (RoRo) besar sehingga bisa tetap berlayar meski sedang musim gelombang dan Bank Dunia juga mendukung pembangunan Pelabuhan RoRo di beberapa pulau di Maluku.
Menurutnya, Ambon New Port akan menjadi Pelabuhan kontainer besar, sehingga semua distribusi barang ke kawasan timur akan berpusat di Ambon.
Dengan demikian dari kapasitas 30 ribu ton akan naik menjadi 700 ribu ton pada tahun pertama bisa saja mencapai 1 juta ton. Kapasitas seperti ini, katanya, masih dalam cakupan yang bisa dibangun pihak swasta. Setelah itu bisa disesuaikan seiring dengan peningkatan kapasitas.
Baca Juga:
Vonis RJ Lino Majelis Beda Pendapat, Ini Pertimbangan Hakim Ketua
RJ Lino pun mengatakan, saat itu pihaknya melihat lahan antara Tulehu dan Liang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan lahan Ambon New Port. “Konsep awalnya bukan hanya Maluku, tapi pusat distribusi di kawasan timur,” tegasnya.
RJ Lino menjelaskan bahwa keberadaan kapal RoRo sangat diperlukan untuk mendistribusikan logistik dari Ambon ke berbagai pulau di kawasan timur, sehingga barang akan tiba di pulau-pulau dengan jadwal yang pasti.
Selain itu, Pemerintah juga sudah memerintahkan kepada Pertamina dan PLN untuk membangun LNG di Ambon, sehingga LNG itu juga bisa didistribusikan ke lokasi lain dengan kapal RoRo.