Lebih pentingnya lagi, temuan ini mencakup beberapa spesies yang termasuk dalam daftar Critically Endangered or Endangered (Terancam Kritis atau Genting) dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) (Trenggiling, Surili, dan Kukang Jawa).
Oleh karena itu, kata dia, sesuai dengan misi PT PLN (Persero) menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ke-15, Ekosistem Daratan, PLN UIP JBT melakukan rangkaian kegiatan konservasi hutan di daerah tangkapan air PLTA UCPS dan sekitarnya.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Kegiatan konservasi hutan ini meliputi pelaksanaan kegiatan reboisasi/penanaman, pengelolaan hutan (pemeliharaan tanaman, pengaturan jenis tanaman untuk mendukung catchment area, monitoring kawasan hutan, dan pengelolaan keanekaragaman hayati.
Sementara, menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Hageng S Nugroho, dimulainya pembangunan PLTA ini merupakan bentuk konkret aksi Indonesia dalam mendukung Energy Transition Mechanism (ETM). Sekaligus pencapaian target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen di tahun 2025 untuk menunjang pembangunan rendah karbon.
Hal tersebut, kata dia, menjadi selaras dengan komitmen PLN untuk memimpin transisi energi menuju energi yang lebih hijau. Tercatat dalam RUPTL PLN, komposisi penambahan pembangkit EBT mencapai 20,9 Giga Watt (GW) dari 40,6 GW total penambahan pembangkit baru atau sekitar 51,6 persen total penambahan kapasitas pembangkit PLN.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
“Bapak Presiden mengingatkan bahwa Proyek PSN harap dipercepat penyelesaiannya dan dipantau progresnya. Kantor Staf Presiden akan terus mendukung dan mengawal proyek ini karena proyek ini termasuk Proyek Strategis Nasional dan menjadi tugas KSP untuk terus mengawal PSN,” papar Hageng.[mga]