WahanaNews-Maluku | Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Maluku menemukan sebanyak 7.654 kemasan produk pangan yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) di sejumlah fasilitas peredaran pangan di sembilan kabupaten/kota di Maluku.
"Hasil sementara pengawasan pangan rutin khusus selama bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri , ditemukan sebanyak 218 item atau 7.654 kemasan pangan kadaluarsa, dengan nilai Rp42,1 juta, Kata Kepala BPOM Maluku, Hermanto di Ambon, Senin (17/4/23).
Baca Juga:
Polda Maluku Tingkatkan Kesiapsiagaan Melalui OMB Jelang Pemilu 2024
Ia mengatakan, jenis pangan kedaluwarsa di antaranya minuman ringan, garam, biskuit, mie, permen, sayur kaleng, susu, bumbu, teh, saos, bihun.
Jenis pangan kedaluwarsa temuan terbanyak yakni minuman ringan 528 kemasan, Bumbu 512 kemasan, BTP 483 kemasan.
Sedangkan pangan rusak sebanyak 36 item atau 285 kemasan dengan nilai Rp1.6 juta, dengan jenis pangan rusak dengan temuan terbanyak adalah Susu bubuk atau cair 58 kemasan, minuman kopi 33 kemasan, cuka 24 kemasan, dan pangan Tanpa Ijin Edar (TIE) sebanyak dua item atau tujuh kemasan) dengan nilai Rp35.000.
Baca Juga:
Provinsi Maluku Juara Umum Pesparani III
Ia menyatakan, jumlah fasilitas distribusi pangan olahan yang telah diperiksa sampai dengan Tahap V tanggal 14 April 2023 sebanyak 149 fasilitas, 93 fasilitas atau 62 persen memenuhi Ketentuan (MK), dan 56 fasilitas atau 38 persen Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK).
Dari 149 Fasilitas distribusi pangan olahan yang diperiksa, terdapat temuan pangan kadaluarsa pada 48 fasilitas atau 32 persen, pangan rusak di 15 fasilitas (13 persen), dan pangan olahan Tanpa izin Edar (TIE) pada di satu fasilitas.
Jenis fasilitas yang diperiksa terdiri dari 13 Distributor dengan temuan di dua fasilitas, 72 Ritel Modern dengan temuan pada 27 fasilitas dan 64 ritel tradisional dengan temuan pada 25 fasilitas