Adapun bentrok antarwarga di wilayah tersebut, dipicu oleh persoalan sengketa lahan di perbatasan kedua desa.
"Benar ada kesalahpahaman di sana," kata Roem, Rabu (26/1/2022).
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
Menurutnya, ketegangan antara dua desa itu terjadi sejak Selasa (25/1/2022) malam.
Hingga puncaknya, Rabu (26/1/2022) dini hari massa menyerang Desa Kariuw hingga bentrokan pecah.
Terkait dengan status batas tanah yang menjadi pemicu bentrok itu, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menyarankan agar permasalahan itu dapat diselesaikan secara adat.
Baca Juga:
Pertamina EP Cepu Raih Pengakuan Bergengsi di Ajang ASRRAT Award 2024
Namun, lanjutnya, bila tidak ada kesepakatan maka dibawa di pengadilan.
“Ada beberapa catatan penting yang harus diperjelas yakni soal status batas-batas tanah di sana. Kemarin saya menyarankan agar permasalahannya diselesaikan secara adat, apabila bisa disepakati secara hukum adat tapi bila tidak terjadi kesepakatan maka dibawa ke hukum positif di pengadilan,” kata Latif kepada wartawan di kantor Polda Maluku, Jumat (28/1/2022).
Latif mengatakan, jumlah korban meninggal dunia dalam bentrokan tersebut sebanyak tiga orang dan empat lainnya terluka termasuk satu anggota polisi.