Maluku.WahanaNews.co, Ambon - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif menyatakan, kejahatan konvensional mengalami peningkatan 8,9 persen sepanjang 2023.
“Sepanjang 2023, kejahatan konvensional mengalami peningkatan sebesar 8,9 persen, pada 2022 terjadi sebanyak 3.070 kasus, dan 2023 naik menjadi 3.443 kasus,” kata Kapolda Lotharia, di Ambon, Rabu (03/01/24).
Baca Juga:
Bentrokan Antar Warga di Maluku Memanas, 300 Personel Gabungan Dikerahkan
Lima kasus yang paling menonjol selama tahun 2023 yaitu penganiayaan, pencurian, perlindungan anak, kekerasan bersama terhadap orang dan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Kasus penganiayaan yang sangat mendominasi ini pemicunya akibat minuman keras. Saya kira kasus-kasus yang menonjol ini perlu kita sikapi bersama," ujarnya.
Kasus menonjol lainnya, Kapolda melanjutkan, adalah penyelundupan senjata api dan amunisi ke Papua.
Baca Juga:
Pemkot Ambon Tetapkan 10 Proyek Strategis untuk Pembangunan 2025
"Kemarin kita menggagalkan penyelundupan senpi dan amunisi ke Papua, di mana perkara ini sudah berproses dan sudah tahap II dan sudah dilimpahkan ke Pengadilan," terangnya.
Selain itu, konflik antar warga Hitu dan Wakal, Maluku Tengah juga masih menjadi atensi. Polda Maluku terus berupaya untuk melakukan perdamaian di antara kedua kampung bertetangga ini.
"Kita juga masih melakukan pengamanan di sana. Dan memang di provinsi Maluku ini ada beberapa daerah yang masih terjadi konflik berulang, tapi semuanya masih bisa kita tangani dengan cepat," katanya.